Monday, September 26, 2011

Komunitas Muslim Ohio Bangun Masjid ala Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, OHIO – Warna putih dominan membalut detail arsitektur bangunan, yang selintas tampak asing itu. Namun apabila diperhatikan detailnya, ternyata bangunan itu adalah Islamic Center.

"Kami datangi arsitek, lalu kami meminta mereka untuk mendesain bangunan yang tidak menyerupai masjid namun memiliki fungsinya," kata Khaled Farag, salah seorang pendiri Noor Cultural Islamic Center, seperti dikutip usatoday.com, Ahad (25/9).

Khaled mengungkap di awal rencana, komunitas Muslim Ohio bersepakat untuk memiliki bangunan yang diterima lingkungan perumahan. Bangunan itu lalu disimpulkan sebagai Masjid Amerika.

"Hasilnya memang terjadi kontradiksi budaya yang mungkin tidak dikenali sebagai rumah ibadah umat Islam, namun fungsi berikut fasilitasnya melebihi Masjid," paparnya.

Di awal pembangunan, Islamic Center memiliki harapan sebagai rumah referensi bagi masyarakat AS untuk mencari tahu tentang Islam dan Muslim. Untuk itu, bangunan itu sengaja didesain agar mereka yang non-Muslim tidak kikuk saat berkunjung. Saat membangun, komunitas Muslim Ohio membutuhkan dana sekitar US$ 7,4 juta.

Sebelumnya, komunitas Muslim Ohio membangun Masjid Ohio dan Islamic Center of Greater Toledo pada 1981. Bangunan masjid ini dilengkapi dengan menara tinggi yang difungsikan untuk memanggil jamaah shalat. Sementara Noor Cultural Islamic Center sengaja tidak memiliki menara atau kubah namun digantikan dengan atap runcing dengan banyak jendela.

Arsitek Bob Apel menilai komunitas Muslim Ohio ingin menjadi bagian dari  masyarakat. "Sekitar 2.000 orang menghadiri pengajian mingguan, termasuk shalat Jum'at," katanya,

Pakar studi Islam, Akbar Ahmed, mengatakan Noor Islamic Cultural Center mengesampingkan tradisi budaya dengan desain modern. Hasilnya adalah sebuah pesan yang menyatakan komunitas ini percaya bahwa Islam dapat ditampilkan dengan cara berbeda.

Farag menambahkan, Muslim Amerika Serikat perlu melakukan sesuatu yang berbeda. Pertama, dari segi desain masjid yang terlihat seperti yang berasal dari Amerika Serikat. "Sesuatu yang selalu mengganggu saya tentang sebuah masjid adalah yang terlihat diimpor dari suatu tempat," kata imigran dari Libya ini.

Noor Islamic Cultural Center berlokasi di tengah Farms Silverton, kawasan dengan populasi yang berbeda latar belakang agama. Tak jarang, warga setempat mempertanyakan keberadaan Islamic Center.

Central Ohio adalah rumah bagi 25.000 atau lebih populasi Muslim. Jumlah itu meningkat dua kali lipat semenjak 10 tahun yang lalu. Data sensus terbaru menunjukkan mayoritas berasal dari Somalia, Mesir, Irak, Lebanon dan Suriah, serta negara-negara lain. Perekonomian daerah yang relatif stabil dan gaya hidup yang nyaman, menjadi pertimbangan utama para imigran untuk menetap di tempat ini dalam dekade terakhir.

Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Agung Sasongko
Src : Republika Online

0 komentar: