Kompas.com - Sulit mengingat kapan terakhir kali tim bulutangkis nasional meraih emas dalam Olimpiade? No problem. Cari saja data itu di google. Hampir semua pertanyaan bisa dicari jawabannya di sana. Masalahnya adalah kemudahan ini mengurangi kebiasaan kita untuk mengingat.
Orang yang akrab dengan internet dan sering googling (mencari di google), cenderung lebih malas untuk mencoba mengingat informasi karena yakin semua informasi itu dapat dengan mudah ditemukan kembali di internet.
"Informasi yang masuk ke otak bisa terus menerus diingat dengan cara mengetahui dimana informasi itu bisa dicari. Dan kita lebih memprioritaskan dari pada mengingat secara detil mengenai informasi itu," kata Betsy Sparrow, PhD, dari Universitas Columbia yang melakukan studi ini.
Dalam dunia psikologi, hal itu disebut juga dengan memori transaktif. Kemampuan ini sudah ada sejak manusia mampu berkomunikasi. Kita juga selalu mengandalkan orang yang paling pintar dalam komunitas, kemudian setelah berkembangnya media cetak, kita mengandalkan buku.
Dengan kata lain, saat ini manusia beradaptasi untuk tidak benar-benar mengingat suatu hal, kita hanya mengingat dimana mencari atau siapa yang memiliki informasi itu.
"Di sekitar kita selalu ada orang yang kita anggap ahli dalam suatu hal, misalnya kalau ingin bertanya cara membuat kue kita bertanya pada si A, kalau ingin tahu tentang dimana toko roti yang murah kita bertanya pada si B. Internet sama saja, tetapi informasi yang dimilikinya jauh lebih luas," kata Sparrow.
Internet menurut dia adalah tempat dimana informasi dikumpulkan secara kolektif di luar ingatan kita. "Internet adalah penghubung yang membuat memori transaktif kita lebih terhubung pada hal yang tidak bisa diakses di tempat lain," katanya.
"Internet membuat kita pintar sekaligus bodoh. Otak kita jadi terlatih untuk menggunakannya dan kita jadi ketagihan karena banyaknya kentungan yang didapat," kata Gary Small, penulis buku "iBrain Surviving the Technological Alteration of the Modern Mind" ini.
Itu sebabnya sangat penting untuk melatih agar otak tidak mudah pelupa. Simak tip dari Cynthia R.Green PhD, presiden Memory Art dan penulis buku Brainpower Game Plan ini.
1. Bicara dengan diri sendiri.
Dengan mengulang-ulang informasi pada diri sendiri, kita memaksa otak untuk memberi perhatian lebih pada informasi itu. Kita juga jadi terbiasa untuk melatih ingatan.
2. Buat permainan.
Baru membaca ada restoran bebek goreng yang baru buka bernama Bebek Waris? Coba ingat-ingat siapa teman atau keluarga yang juga memiliki nama Waris, misalnya.
3. Konsumsi brokoli.
Konsumsi makanan yang merupakan sumber asam folat seperti brokoli karena sudah terbukti mampu melindungi dan meningkatkan fungsi memori.
src : kompas.com
0 komentar:
Post a Comment